Seol mulai packing untuk pindahan. Sepertinya Seol menelfon Bo Ra tapi
taidak diangkat, dia jadi kesal. Seseorang dari perusahaan yang mengurusi pindahan
mengetuk pintu kamar kosnya. Seol membuka pintunya.. Ta Da… kejutan dari Eun
Taek dan Bo Ra. lalu Jung muncul dibelakang mereka.
“Kau seharusnya memanfaatkan pacarmu disaat seperti ini.” ujar Bo Ra.
Kemudian Bo Ra bertanya pada Jung, apa Jung baru pertama kali ke kamar
kos Seol? Jung hanya diam saja. Eun Taek melihat gelagat Jung dan Seol, dia bisa
menyimpulkan kalau Jung sudah pernah kesana beberapa kali.
Bo Ra melihat ke dalam dan ada banyak barang yang harus dipindahkan.
Bo Ra mengajak makan dulu sebelum bekerja. Eun Taek setuju, ini kesempatan
pertama mereka berempat untuk makan bersama. Eun Taek menyarankan makan daging
di bar dekat kosan Seol.
Seol setuju tapi dia harus menyelesaikan sesuatu dulu dan akan menyusul
nanti. Bo Ra tidak mengijinkannya, dia dan Eun Taek menyeret Seol untuk ikut
dengan mereka. Seol akhirnya menurut.
Bo Ra dan Eun Taek jalan lebih cepat meninggalkan Jung dan Seol. Seol
curhat pada Jung kalau dia berat meninggalkan tempat pertama dimana ia tinggal
sendirian, dia juga semakin berat karena harus jauh dari Jung dan Bo Ra.
Kemudian Joon dan In Ho berjalan bersama ke arah Seol, mereka menyapa
Seol. Seol menanyakan, bagaimana mereka bisa bersama. Joon menjelaskan kalau ia
tidak sengaja bertemu dengan In Ho dalam perjalanan ke kosan Seol.
Seol mencium bau alkohol, dia mengomeli adiknya yang minum pagi-pagi
begini. Bo Ra menanyakan identitas mereka berdua pada Seol.
Seol mengenalkan adiknya, Joon..”dan pria ini..”
In Ho memperkenalkan dirinya sendiri..”Aku tutor di tempat kursus
Seol, tapi barusan berhenti. Namaku Baek In Ho.”
Bo Ra bersikap manis, ia mengenalkan dirinya sebagi teman Seol. Eun
Taek memprotes sikap Bo Ra yang sok manis dihadapan pria lain.
Seol lalu menyuruh Joon untuk masuk ke kosannya dan mulai mengemasi
barang-barangnya. Joon tidak mau karena dia tidak tahu barang apa yang harus dikemas.
“Kau bilang kau akan melakukannya! Apa kau mau dipukul?” Bentak Seol.
Jung melerai Seol dengan mengajak mereka makan bersama saja. Bo Ra
setuju. Diikuti semuanya.
Bo Ra jalan deket dengan In Ho, kemudian Eun Taek menjauhkannya.
Saat di bar, Eun Taek memulai pembicaraan, ia mengatakan pasti Seol
akan sangat lelah karena perjalanan rumahnya ke kampus sangat jauh. Eun Taek
tahu karena dia pernah berkunjung ke rumah Seol sekali.
Jung memastikan, apa Eun Taek beneran pernah ke rumah Seol. Eun Taek
membenarkan, dia kesana dan makan hamburger. Bo Ra protes,” kapan? Kok aku tidak diajak?”
Eun Taek menjelaskan kalau waktu itu Bo Ra tidak ada. Dia mengingatkan
Bo Ra kalau dia pernah cerita soal Young Gon yang menguntit Seol, makanya dia
mengantar Seol pulang.
In Ho mengenali Young Gon sebagai pecundang yang ia hajar dulu. Ia
bertanya pada Seol..”Yaa! kenapa dia mengikutimu ke rumah dan ke tempat kursus
juga? Waktu itu juga ada keributan di depan tempat kursus.”
Seol melirik Jung, ia mengkode in Ho untuk berhenti. In Ho pun
berhenti, kemudian menyindir Jung “Ada apa denganmu? kenapa harus pria lain
yang menjadi pelindung pacarmu?”
Jung meminta penjelasan Seol, kenapa Seol tidak menceritakan hal ini
padanya. Seol beralasan kalau ini bukan hal besar, Young Gon hanya mengikutinya
kemana-mana dan membicarakan sesuatu yang tidak penting. Jadi..
Jung tersenyum.. “Mulai sekarang, pastikan untuk memberitahuku, oke?”
Bo Ra mengatakan pada Seol kalau Jung sangat perhatian pada Seol.
In Ho mengubah topik pembicaraan, dia mengeluhkan soal persyaratan
pekerja paruh waktu yang memperhatikan latar belakang segala,, “Haruskah anak
SMA mati atau gimana?”
Bo Ra bertanya, anak SMA? In Ho menjelaskan kalau dia hanya lulusan
SMA. Eun Taek juga sedang mencari pekerjaan paruh waktu dan dia juga kesulitan.
Joon nyeletuk kalau restaurant keluarganya membutuhkan karyawan paruh waktu.
Joon bertanya, siapa yang ingin bekerja? Eun Taek dan In Ho mengacung
bersamaan, tapi karena tempatnya terlalu jauh Eun Taek menyerahkan pekerjaan
itu pada In Ho.
In Ho kemudian bertannya pada Joon dimana tempatnya. Joon menjelaskan tempatnya di jalan ke Kyungjung. Seol menyuruh Joon berhenti tapi Joon tak mengindahkannya.
“Tempatnya di jalan menuju Kyungjung. Agak kecil dan tidak ada satupun pelanggan yang datang.” Lanjut Joon.
In Ho merasa itu bagus dan ia mau bekerja disana.
“Apa kau mencoba menjatuhkan bisnis yang baru dirintis? Lagian,
harusnya Ibu yang merekrut pegawai, kenapa malah kau yang melakukannyat?” Seol
masih akan terus memarahi adiknya, tapi Jung menghentikannya. In Ho dan Joon
sudah melakukan kesepakatan.
Bo Ra teringat soal pria mesum yang belum tertangkap itu. pria mesum
itu keluar dari gerbang kampus mereka menuju lingkungan tempat kos Seol. Bo Ra
mengatakan kalau pria mesum itu pencuri pakaian dalam yang hebat.
In Ho bercanda,, “Apa maksudmu? Dia membuat pisau dengan pakaian
dalam?”
Bo Ra menganggap itu tidak lucu. Eun Taek malah penasaran dimana In Ho
belajar lelucon seperti itu, ia menebak pasti dari buku.
Joon menyahut kalau ini bisa jadi hal yang bagus karena Seol pindah.
Seol membenarkan, ia merasa beruntung.
Seol harus naik subway selama 4 jam untuk menuju ke kampus. Bo Ra
kasihan pada Seol karena seol pasti akan sangat lelah. Eun Taek mengajak mereka
bersulang untuk menyemangati Seol. In Ho terlalu semangat bersulang sampai
menumpahkan minuman ke bahu Seol.
Pria mesum yang dibicarakan muncul, dia merusak jendela salah satu
kamar kosan dan masuk kedalamnya. Tunggu.. Sepertinya itu kamar Seol. Pria itu
berambut pirang, memakai pakaian serba hitam termasuk topi dan juga maskernya.
Mereka akan kembali ke kamar Seol. Bo Ra mengatakan kalau ini akan
jadi malam terakhir Seol di kosnya, dia mengajak Seol untuk begadang semalam.
Seol mengatakan kalau dia tidak bisa, dia harus mengepak barang-barangnya.
Bo Ra tidak mau menerima alasan itu karena semua akan membantu. Eun Taek
setuju dan mengajak Bo Ra untuk membeli minuman dan makanan ringan.
Tinggal Seol dengan ketiga pria dibelakangnya. Seol berbalik, ia
bertanya, apa mereka semua akan ikut. In Ho membenarkan. Seol akan membereskan
kamarnya dulu dan meminta mereka santai dulu. Seol akan naik duluan, kemudian
berbalik lagi. Dia memastikan agar Joon menjaga keduanya untuk tidak buru-buru
masuk kedalam kosnya, lalu dia buru-buru naik.
In Ho menyuruh Seol untuk membiarkan saja keadaan kamarnya, toh Seol
juga akan pindah. Jung menunjuk In Ho, sampai kapan In Ho akan terus disana. in
Ho beralasan kalau Seol adalah anak dari calon bosnya maka dari itu dia harus
membantu.
“Tak usah khawatir. Aku akan segera pindah dari daerah kosan Seol.”
Lanjut In Ho. In Ho berjanji akan mengatasi Young Gon jika muncul tiba-tiba di
restaurant atau di rumah Seol, ia melakukan ini demi Jung.
Joon merasa akan sangat senang bekerja dengan In Ho. Dia akan menjelaskan
tentang Ibunya. Jung masuk duluan meninggalkan mereka.
Seol akan membuka pintu kamarnya tapi keduluan pintu itu terbuka dari
dalam. Pria mesum keluar dengan membawa laptop Seol, ia mengeluh Seol yang sangat
lama perginya karena dia sudah menunggu. Seol akan melarikan diri, pria itu
berhasil menyudutkan Seol dan mencekiknya.
“Yaa! aku mengawasimu sudah lama. Kau akar dari semua kotoran. Bergaul
dengan pria mesum samping kamarmu dan juga pria yang baru-baru ini selalu
bersamamu. Apa orangtuamu tahu? Kalau kau hidup seperti ini?”
Seol terus berusaha untuk melepaskan diri dari cekikan pria itu tapi
tenaganya tidak cukup kuay untuk melawan tenaga pria itu.
Pria itu akan memukul Seol dengan laptop yang dia bawa untung Jung
datang, dia menggertak pria itu agar melepaskan Seol segera. Pria itu menurut, dia melepaskan Seol tapi sedetik kemudian mendorongnya. Seol terguling-guling di
tangga dan Jung menangkapnya di bawah.
Jung memangil-manggil Seol untuk menyadarkannya. Pria itu melompati
tangga dan keluar, Jung dan pria itu sempat bertatapan.
Pria itu keluar. Ia melewati Joon dan In Ho dengan santai. Jung dari
dalam berteriak agar mereka menangkap pria itu. In Ho mengenali pria itu yang
dulu membawa batu bata. Ia kemudian mengejar pria itu, Joon juga mengejarnya.
Jung menggendong Seol masuk ke kamarnya. Eun Taek dan Bo Ra datang.
Joon menelfon Seol dan Jung yang mengangkatnya. Joon menanyakan keadaan
kakaknya, Jung menjelaskan kalau Seol terluka sedikit. Joon mengkhawatirkan
kakaknya.
Kemudian Joon bertemu dengan In Ho yang sangat kesal sekali. Joon
mengatakan pada Jung kalau mereka sudah mencari kemana-mana tapi belum ketemu.
Jung menjawab kalau dia akan menyusul mereka.
Jung meminta Eun Taek dan Bo Ra untuk menjaga Seol. Seol melarang Jung
pergi, Jung mengatakan kalau Seol harus segera ke rumah sakit. Jung kemudian
pergi, Eun Taek dan Bo Ra memintanya untuk berhati-hati.
In Ho berlarian kesana kemari untuk mencari pria itu tapi tetap tidak
menemukannya. Dia sangat sangat kesal, segala macam kalimat umpatan keluar dari
mulutnya.
Pria mesum keluar dari persembunyiannya, dia merasa lega. Diaa santai
jalan keluar, kemudian Jung muncul dan langsung menggiringnya ke suatu tempat.
Polisi sampai ke kamar kos.
“Bagaimana bisa mahasiswa menangkap pencuri. Cepat suruh mereka
kembali!” perintah polisi pada Eun Taek.
Eun Taek mencoba menghubungi mereka tapi tidak ada yang mengangkat.
Kemudian Eun Taek keluar untuk memberitahu mereka. Pak polisi akan membawa Seol
ke rumah sakit.
Jung membawa pria itu ke sebuah Gang lalu menghajarnya. “Bukan salah
Seol yang tak sengaja melihatmu di gang waktu itu. aku hanyatidak mengerti,
kenapa orang sepertimu hidup di masyarakat.”
Pria itu bangkit dan akan membalas memukul Jung tapi Jung malah semakin
bringas, dia menampik tinju pria itu dan meninju balik sekaligus menendang, pria
itu merintih kesakitan.
“Apa itu sakit? Kau barusan melakukan ini pada Seol.”
Pria itu malah tertawa, “Apa wanita itu tahu kalau aslimu seperti ini?
apa ia tahu kalau kau adalah pria gila seperti ini?”
Jung menjawab kalau Seol tahu karena mereka sama. Pria itu tak
percaya, ada kemungkinan Seol tidak bisa mengerti Jung,,”Orang-orang tak bisa
mengeri orang seperti kita. Apa bedanya kau dengan aku? Lihat dirimu itu?”
Jung menendang wajah pria itu.
Polisi menggendong Seol. Bo Ra menemaninya, salah satu rekannya
memanggilnya untuk minta bantuan. Pak polisi menurunkan Seol di pnggir jalan.
Bo Ra melihat kalau orang yang dikejar polisi itu adalah Baek In Ho. Seol
meminta Bo Ra untuk memberitahu polisi kalau In Ho bukan pelakunya.
Bo Ra meninggalkan Seol
sendirian. Seol mengkhawatirkan Jung.
Jung terus menendang pria itu, saat Jung berhenti, pria itu mengatakan
kalau tak aka nada seorangpun yang mau hidup dengan Jung dimasa depan, bahkan
Seol pun akan meninggalkan Jung kelak. Lalu ia tertawa.
Jung mencengkeram kerah pria itu, membuatnya berdiri lalu melemparkannya ke tembok. Jung meninjak telapak tangan pria itu. pria itu teriak kesakitan.
“ini hanya tangan untuk mencuri pakaian dalam. Haruskan aku menghancurkannya?”. Jung menjauhkan kakinya dari tangan pria itu, kemudian dia menendang perut pria itu lagi untuk yang terakhir kali.
Seol ternyata berada tak jauh dari sana dan ia mendengar semua
perkataan Jung. Ia teringat cerita In Ho kalau Jung lah yang menyebabkan
tangannya terluka.
Jung melihatnya, Seol menembunyikan wajahnya dengan menunduk. Jung
menyentuhnya dan Seol menampik tangan Jung. Seol memandang Jung dengan takut.
Kemudian semuanya datang. Polisi menangkap si pelaku dan Joon akan
menggendong Seol. Jung membatu seol naik ke punggung Joon dan Seol kembali
menepis tangannya. In Ho melihat hal itu, kemudian dia yang membantu Seol naik
ke punggung Joon. Joon dan In Ho membawa Seol ke rumah sakit.
Jung keluar dari kantor polisi.
Seol (narasi): untunglah Sunbae bisa kekuar dari kantor polisi tanpa
masalah. Dan orang itu..
Pria cabul diinterogasi oleh pak polisi.
Seol (narasi): dia bukanlah cucu pemilik kos-kosan. Dia adalah
pemilik agensi travel palsu. Dia menipu nenek pemilik kos-kosan dengan paket
tour palsu dan nenek kesulitan untuk kembali ke Korea karena hal itu.
Polisi membacakan tuduhan untuk pria itu. pria itu membela diri, dia
bukan orang aneh. Sesungguhnya yang aneh itu adalah gadis yang membawa pria
masuk ke kamarnya. Dan dijaman sekarang ini tidak ada orang normal, diluar sana
masih banyak orang yang lebih parah darinya. Polisi memukul kepalanya dengan
map.
Seol dirumah sakit. Polisi menjelaskan kalau pria itu memiliki
kelainan mental dan kesalahpahaman untuk menganalisa situasi, jika dia punya
keterangan sakit jiwa ada kemungkinan ia bisa bebas dengan mudahnya.
Joon kesal mendengar hal itu. disana juga ada Ass. Heo, Ass. Heo
bertanya, jadi Joo Yong bukan lagi tersangkanya kan. Pak polisi membenarkan
karena pria itu sudah mengakui kalau dia yang meletakkan barang curiannya di
kamar Joo Yong.
Seol mengatakan kalau dia tidak terluka serius, jadi seharusnya Ass.
Heo tidak perlu datang menjenguk. Ass. Heo membawa dua makanan. Ass. Heo nitip
pada Seol untuk memberikan makanan yang satunya untuk orang yang menolongnya
(In Ho).
Ass. Heo akan pergi tapi ia ingat sesuatu. Dia mengatakan kalau Seol
tidak perlu datang bekerja mulai besok karena sisa kontrak Seol cuma tinggal dua
hari. Seol berterimakasih dan Ass. Heo pergi.
Joon mengatakan pada Seol kalau Jung terus menunggu diluar.
Seol keluar dan duduk disamping Jung. Seol menjelaskan kalau tulangnya
tidak ada yang retak, selama dia tidak lari maka dia akan segera membaik. Jung lega
mendengarnya.
Seol berterimakasih pada Jung soal kejadian kemarin, tapi untuk
selanjutnya ia berharap Jung tidak perlu lagi berbuat sejauh itu. Jung juga
menyesali perbuatannya.
Seol melihat tangan Jung yang memar lalu menyentuhnya, dia meyakinkan
dirinya sendiri kalau Jung melakukan itu demi dirinya jadi ini tidak apa-apa.
Jung memandang Seol. Kemudian mereka kembali menunduk. Seol membahas
mengenai liburan mereka yang akan segera berakhir. “Mari kita bersenang-senang
di semester kedua ini , Sunbae.”
Jung tersenyum, ia setuju.
“Sekarang, semester terakhirku
dengan Sunbae akan segera dimulai.”
Mereka saling menggenggam tangan.
“Aku tidak tahu apa yang akan
menimpaku selanjutnya. Tapi karena aku memiliki Sunbae, akankah aku bisa lebih
bahagia?”
Semester kedua dimulai hari ini. seol harus berdesakan naik subway ke
kampus. Ia mengira akan lebih bahagia tapi ia melupakan hal ini. naik subway 4
jam untuk menuju kampus.
Seol masuk kelas, dia duduk disamping Bo Ra dan Eun Taek. Bo Ra dan
Eun Taek serempak bertanya, apa Seol datang sendirian? Seol menutup mulut Bo Ra
dan Eun Taek,
“Tak seorangpun akan mengetahui
kalau aku dan Sunbae berkencan. Selama mereka menutup mulut mereka.”
Seseorang menyapa Seol, dia adalah Min Soo yang berdandan seperti
Seol. Min Soo minta pendapat Seol, pasti ia kelihatan aneh tanpa kacamatanya.
Semua mahasiswa menatap Seol dan Min Soo. Seol mengatakan kalau Min Soo cantik.
“Terimakasih,, kau juga.. Ah,, kau memang selalu cantik.” jawab Min
Soo.
Min Soo duduk didepan Seol. Ia bersikap akrab pada Seol, menanyakan
apa Seol mempunyai liburan yang menyenangkan. Seol mengiyakan, dia juga
menanyakan bagaimana liburan Min Soo.
Bo Ra nyeletuk, mengatakan kalau gaya Min Soo mirip dengan Seol. Seol
menyenggol Bo Ra takut kalau Min Soo tersinggung. Min Soo menjawab kalau dia
selalu menyukai gaya seperti ini.
“Seol dan aku pasti punya selera yang sama.” Lanjut Min Soo.
Bo Ra sepertinya tahu kalau Min Soo mengikuti gaya Seol. Seol memegang
rambutnya, kode menyuruhnya berhenti.
Jung datang dan langsung memanggil Seol. Bo Ra dan Eun Taek mundur,
mereka memberikan tempat duduknya pada Jung. Seol menghalagi mereka tapi tak
berhasil. Jung menyuruh Seol untuk geser, Seol tidak mau tapi Jung memaksa,
kemudian Jung duduk disamping Seol.
Teman Jung melihat kalau Seol dan Jung semakin dekat saja. Seol
membantah, dia mengatakan kalau dia tidak dekat dan Jung.
“Kami berkencan.” Ujar Jung mengagetkan semunya.
Seol malu dan menundukkan kepalanya di meja.
“Semuanya gagal.”
Seol kesal pada Jung karena dengan santainya mengatakan hubungan
mereka pada semuanya. Jung meraih tangan Seol dan menggenggamnya, dia mengatakan
kalau hubungan mereka bukan sesuatu yang harus dirahasiakan.
Young Gon melihat Jung dan Seol bergandengan tangan, dia semakin yakin
kalau keduanya berkencan. Menurutnya itu menggelikan. Kemudian dia duduk di
sebuah batu.
Seol beralasan kalau dia tidak terbiasa dengan hubungan mereka. Jung
menyuruhnya untuk segera membiasakan diri. Seol dan Jung lewat didepan Young
Gon.
“Apa hanya kalian berdua yang berkencan? Aku juga berkencan.” Ujar
Young Gon, kemudian dia bangkit dan memanggil seseorang dengan Noona, dia merebut
buku wanita itu dan membawakannya.
Seol menebak kalau Young Gon sudah kembali aktif di kampus. Jung
mengatakan kalau magangnya akan dimulai minggu depan jadi dia tidak bisa sering
ke kampus. Dia menyuruh Seol untuk segera memberitahunya jika Young Gon berulah
lagi. Seol mengangguk.
Seol senang mendengar kalau Jung akan mulai magang, itu tandanya Jung
diterima di Taerang Group. Seol menganggap hal itu luar biasa. Jung sih biasa
saja karena dia hanya magang. Tapi bagi Seol itu luar biasa karena sangat sulit
agar bisa diterima magang disana.
In Ho memperkenalkan diri sebagai teman Seol. Ayah tidak yakin kalau
In Ho benar-benar teman Seol. In Ho meyakinkan Ayah kalau dia dan Seol sangat
dekat. Joon menjelaskan kalau In Ho adalah tutor di tempat kursus Seol. Joon
meminta ayah untuk menyerahkan pelayanan orang asing pada In Ho.
“Bagaimana bisa seorang tutor berakhir disini?” ayah heran.
In Ho tidak menjelaskannya tapi dia yakin bisa melakukan semuanya yang
berhubungan dengan pekerjaan fisik. In Ho memanggil ayah sebagai Presiden. Ibu
mengoreksi, dia mengatakan kalau dia adalah presiden disana. ibu melihat kalau In
Ho cukup kuat untuk bekerja, kemudian dia memberinya sapu, dan memberi pada Joon
juga.
Joon memberikan sapunya pada In Ho, karena akan lebih cepat bersih
kalau menggunakan dua sapu. Joon akan kabur dari pekerjaannya. In Ho menarik
kerah bajunya dan memberikan kembali sapunya, dia memerintah Joon untuk mulai
bersih-bersih segera. Ibu tersenyum melihatnya.
Seol pulang kerumah, dia melihat In Ho membuang sampah. Seol mengatakn
kalau In Ho cocok memakai apron itu.
In Ho menyombongkan diri kalau dia tetap terlihat cool meski memakai apron, dia
yakin kalau dia akan menaikkan penjualan restaurant keluarga Seol dengan
tampangnya. Seol bertanya, apa In Ho tidak malu bicara begitu.
“Sama sekali tidak. Aku memang lahir tampan untuk membuat semua orang
iri.” Jawab In Ho.
Joon keluar, dia senang karena kakaknya pulang. Dia melempar apronnya
dan mau kabur lagi. In Ho menanhannya dan memaksanya masuk untuk bantu-bantu.
Seol juga ikutan masuk, dia bicara dengan ibunya. ibu bertanya, apa
benar In Ho itu teman Seol. Seol membenarkan. Lalu In Ho keluar dengan Joon
membawa sapu lidi, Ibu kembali bertanya, apa jangan-jangan In Ho adalah pacar
Seol. Seol menggeleng, dia menjelaskan kalau pacarnya adalah seniornya di
kampus.
Ini lebih menarik bagi Ibu karena berarti pacar Seol kuliah tahun
keempat, ibu bertanya dimana pacar Seol berencana akan bekerja. Seol tidak
begitu mengerti akan hal itu. Ayah ikutan bicara, ia tidak akan merestui kalau
pacar Seol itu tidak memiliki masa depan juga rencana masa depan.
“Aku juga tak suka pria yang berbisnis abal-bal” Sindir ibu.
Ayah memilih untuk pulang duluan daripada terus berdebat. Ibu
mengingatkan Seol untuk memilih lelaki yang benar-benar baik jangan sampai
berakhir seperti dirinya.
Seol tiduran, ia memikirkan pertanyaan ibunya tadi, ia mulai merasa
kalau ia tidak peka. Pasti Jung sangat mencemaskan magangnya, tapi Jung tidak
pernah menunjukkan kekhawatirannya. Kemudian dia mulai berpikir, dimana dia akan
kerja nantinya dan kapan ia akan menikah? Dengan siapa?
Seol memikirkan akan menikah dengan Jung dan itu membuatnya malu, dia
menutupi mukanya dengan kedua telapak tangannya.
Young Gon mulai menulis online lagi : “Pacarnya adalah mahasiswi
terbodoh sejurusan kami. Dia orangnya itu...”
Young Gon berpikir, kalau Jung jadian dengan Seol gara-gara kejadian
itu. Jung sengaja mendorongnya untuk mendekati Seol. “Apa dia pikir aku tidak
bisa mempermainkan orang? Lihat saja. Jika kau pikir aku Oh Young Gon yang
dulu, kau salah. Aku adalah Oh Young Gon!”
Bo Ra mengeluh kalau Seol akan lebih memilih makan dengan Jung daripada
dengannya dan Eun Taek. Eun Taek mengatakan kalau banyak persahabatan yang
rusak karena cinta. Seol mengajak mereka untuk makan bersama Jung juga. Tapi Eun Taek dan Bo Ra menolak, mereka akan makan berdua saja.
Tiba-tiba Young Gon muncul mengacaukan mood mereka. Young Gon bicara
dengan Seol, kenapa Seol tetap berpacaran dengan Jung padahal dia sudah
memperingatkannya. Eun Taek menyuruh Young Gon untuk berhenti.
“Yaa! jika kau terus seperti ini aku akan bilang pada anak-anak soal
perbuatanmu padaku” Ancam Seol.
Young Gon maju seperti akan memukul Seol namun Eun Taek menahannya.
Young Gon agak tenang, ia mempersilahkan Seol untuk mengatakan semuanya.
“Tapi, apa kau tahu siapa yang akan lebih menderita? Tunggu saja. Akan
ku tunjukkan siapa pacarmu yang sesungguhnya.” Lanjut Young Gon.
Seol (narasi): Hubungan burukku dengan Oh Young Gon dimulai saat itu.
Kilas balik..
Saat anak-anak main basket.
Seol (narasi): saat Sunbae selalu mempersulitku untuk hal-hal kecil.
Dan aku memiliki waktu yang sulit.
Bo Ra dan Seol ada dipinggir lapangan untuk mendukung Eun Taek.
Kemudian Young Gon datang, sok cool, Young Gon menunjuk Bo Ra,,” Bo Ra,
lupakanlah Kwon Eun Taek. Akan kumenangkan pertandingan ini untukmu.”
Kemudian Young Gon masuk ke lapangan. Seol menanyai Bo Ra, kenapa
Young Gon jadi tertarik dengan Bo Ra sekarang, bukannya Young Gon mengejar Nam
Joo Yeon. Bo Ra mengatakan kalau bukan hanya sekali Young Gon melakukan ini.
Young Gon akan ikut bermain tapi Sang Cheol melarangnya dan mengganti
posisi Young Gon dengan Jung. Young Gon tidak terima, Sang Cheol menjelaskan
kalau mereka taruhan makan malam 20.000 won jadi hanya yang ahli yang harus
main karena ini menyangkut nama baik departemen mereka.
Young Gon menunjuk Jae Woo, kenapa Jae Woo ikut bermain juga. Sang Cheol
memohon pada Young Gon kali ini saja dan sebagai gantinya, dia membebaskan Young
Gon makan apa saja jika mereka menang nanti.
Pertandingan dimulaai dan para gadis meneriakkan jagoan masing-masing.
Eun Taek memasukkan bola ke ring dan Bo Ra histeris.
Young Gon tidak suka melihatnya, dia menarik tangan Bo Ra memintanya untuk mengikutinya. Bo Ra tidak mau tapi Young Gon terus memaksa, Seol membantu Bo Ra melepaskan tangan Young Gon.
Eun Taek melihat hal itu, kebetulan ia memgang bola dan langsung
melemparkannya pada Young Gon, mengenai hidung Young Gon. Eun Taek menyuruh
Young Gon untuk berhenti, Young Gon menantang, dia tidak mau berhenti dan mereka
pun adu mulut. Young Gon terus maju untuk menantang Eun Taek.
Seol berusaha menahan Eun Taek. Sang Cheol memisah keduanya, Jung juga
dan Young Gon tidak sengaja mengayunkan tangannya sehingga mengenai Jung.
Sang Cheol menyalahkan Young Gon yang memukul Jung. Yong Gon
mengatakan kalau itu bukan seberapa dibanding pukulan yang ia terima (dari
bola) sampai hidungnya berdarah sedangkan jung tidak apa-apa.
Jung mengatakan kalau dia tidak apa-apa dan lagipula Young Gon juga
tidak sengaja memukulnya. Ia menyarankan Young Gon untuk pergi ke rumah sakit.
Young Gon muak dengan sikap pura-pura jung. Dia mengatakan pada
semuanya kalau Jung itu munafik, semua kebaikannya selama ini palsu. Dan tentu
saja tidak ada yang mempercayainya dan semua malah membenci Young Gon. Sang Cheol
menyuruh young Gon untuk minta maaf pada Jung. Young Gon melakukannya, Jung
menerimanya dan langsung pergi begitus aja. Young Gon terus minta maaf pada Jung.
Young Gon duduk sendirian di bangku taman. Seol melihatnya dan merasa kasihan pada Young Gon dan sejujurnya bagi Seol apa yang dikatakan Young
Gon tidak semuanya salah.
Seol menghampiri Young Gon untuk menghiburnya. Pertama yang ditanykan
pasti, apa Young Gon baik-baik saja. Jung melihat mereka dari jendela kaca.
Seol menyalahkan Young Gon yang sudah kelewat batas, dia memastikan
Young Gon untuk minta maaf pada Bo Ra nati. Young Gon masih belum bisa menatap
Seol.
“Yaa! Mereka tidak menerimamu karena kau terlihat tidak tulus. Jangan
bersikap seperti itu. Tuluslah..! Dan tak usah terburu-buru. Bagaimana?”
Young Gon masih diam saja. Seol meninggalkan botol minumannya lalu
pergi dan Seol memegang pundak Young Gon untuk memberinya semangat. Young Gon
menatap kepergian Seol.
Seol (Narasi): aku seharusnya tidak menghiburnya tanpa memikirkannya
masak-masak. Setelah hari itu, Oh Young Gon mulai terobsesi denganku. Dan makin
lama makin parah.
Young Gon mengikuti Seol pulang, ia mengejar-ngejar Seol padahal Seol sudah berkali-kali bilang kalau dia tidak menyukai Young Gon.
Young Gon juga selalu mengirimi hadia ke rumah Seol padahal Seol sudah
berkali-kali memperingatkannya untuk tidak mengirim hadiah lagi.
Young Gon juga selalu menelfonnya. Seol sudah lelah, ia membentak
Young Gon untuk tidak menelfonnya lagi. young Gon mengatakan bahwa Jung bilang
padanya kalau Seol menyukainya dan karena itu Young Gon yakin kalau Seol hanya
jual mahal.
Keesokan harinya, Seol bertanya
pada Jung secara langsung kenapa Jung bilang pada Young Gon kalau diaa menyukai
Young Gon. Seol menjelaskan karena omongan Jung tersebut, Young Gon selalu
memngganggunya dan dia harus melewati waktu yang sulit karenanya.
Sang Cheol yang menjelaskan semuanya. Setelah permaian basket itu
Young Gon masih berusaha untuk minta maaf pada Jung dan Young Gon mengatakan
kalau hanya Seol lah yang peduli padanya. Maka mereka pun mengatakan kalau Seol
mungkin menyukai Young Gon untuk menentramkan hati Young Gon.
“Apapun masalahnya, aku minta maaf. Aku tidak sungguh-sungguh
mengatakan hal itu.” ujar Jung.
Jadi Seol menyimpulkan kalau Jung dan yang lain hanya menyetujui
ucapan Young Gon dan semua ini adalah salah Young Gon yang telah menimbulkan
keributan. Sang Cheol membenarkan. Seol minta maaf dan pergi, tanpa membungkuk
hormat seperti saat pertama ia menghampiri Jung dan Sang Cheol.
Seol (Narasi): aku tidak tahu apa yang terjadi. Tapi Oh Young Gon
tiba-tiba menghilang dari pandanganku hari itu. Meskipun aku sedikit khawatir,
aku berusaha melupakannya.
Kilas balik selesai..
Seol sedang makan, ia masih memikirkan Young Gon “Ya, untuk apa aku khawatir? Mungkin Oh Young Gon memang ingin menjauh.
Ya, lupakan saja.”
Tanpa dia sadari ada sebutir nasi yang menempel di pipinya. Jung
mengambilnya. Seol melihat sekeliling, jangan-jangan ada yang melihat kejadian
tadi. Jung menyuruhnya santai karena semua orang sudah tahu hubungan mereka.
“Mungkin Sunbae bisa santai tapi tidak untukku.”
Seol menjelaskan kalau banyak orang yang tak dia kenal menanyakan
kebenaran hubungannya dengan Jung dan saat Seol menjawabnya mereka semua masih tidak percaya. Dan orang-orang melihatnya dari ujung kepala sampai kaki. Mereka
semua tidak percaya kalau dirinya beneran pacaran dengan Jung.
Jung hanya tersenyum mendengar cerita Seol. Seol melarangnya tersenyum
karena dia cerita kebenaran, dia berencana untuk memakai kacamata hitam mulai
sekarang karena wajahnya sudah terkenal seantero kampus.